Selasa, 26 Mei 2015
Selasa, 12 Mei 2015
Sabtu, 09 Mei 2015
Kamis, 30 April 2015
utopia antara ada dan tiada
download lagu terbaru
utopia antara ada dan tiada
utopia antara ada dan tiada
diakhir sunset
Diakhir Sunset
Aku terkenal dengan sifat ceriaku yang ditandai tertawaku yang terbahak dan menimbulkan gema dan gelombang suara yang cukup keras di antara suara normal lainnya. Panggil saja aku ica. Pangilan manja yang diberikan kakekku sewaktu ia masih hidup, meskipun aku tak mengingat jelas wajah sang pejuang itu karena umurku yang terlalu kecil untuk menyimpan potongan kehidupan di sekitarku.
Sekarang aku tumbuh dewasa jadi perempuan belia yang cantik menurut ibuku, sang wonder woman di jagad raya. Aku sang anak tua yang dianak bungsukan. Entah apa pemikiran ayahku, yang selalu menggapku kecil, sosok gadis kecil yang merengek akan sepotong kue atau sebungkus permen.
Semakin besar aku semakin mempunyai pemikiran untuk kehidupanku, setidaknya tak seperti dulu, aku yang tak perduli dengan lingkungan sekitarku, apa lagi soal cinta. Tidak di umurku yang sekarang, hati peraasaan yang telah terbentuk karena saatnya terbentuk sudah tiba waktunya untuk aku dan perasaan ini mengenal sosok yang memiliki dan mencari kepingan yang sama.
Ternyata aku menemukan sosok itu, yang awalnya kuanggap sosok itu yang di pikiranku. Semua terjadi karena ketidak sengajaanku meminta perluasan pertemanan di dunia maya dengan sahabatku yang kuliah di sekitaran pulau jawa. Aku yang tertarik akan satu akun, yang memiliki ava terjelek saat itu, lalu aku memfollownya, dengan niatan perluasan pertemanan di dunia maya saja, tak nyata dan takkan pernah nyata. Semua berlanjut, dengan penuh warna dan rasa. Aku kembali tersenyum saat itu, setelah ayahku meninggalkanku dan mereka dengan cepat dan tiba-tiba.
Pembicaraan-pembicaraan berlanjut, dan akhirnya bertemu. Semua yang tak pernah ku bayang kan terjadi, seolah-olah ada yang mengatur pertemuan ini. Aku serasa hidup kembali, karena aku menemukan tempat bercerita kembali selain ayahku.
Entah mengapa, atau bagaimana aku menjelaskannya, tak seperti wanita lainnya yang akan tersipu-sipu saat menerima bunga, aku tak suka jika diberi bunga mawar, bunga melati dan lain sebagainya. Pola pikirku berubah saat aku membaca sebuah artikel aneh dari sebuah majalah online yang waktu itu membahas arti tentang sebuah bunga, dan artikel itu juga menjelaskan, kamu dapat menebak sifat para lelaki yang medekatimu dengan cara dan trik tertentu dari bunga yang mereka berikan. Tapi aku lebih menyukai jika lelaki itu memberiku boneka, khayalanku pun terjadi, sosok maya yang sekarang nyata di hadapanku memberiku sebuah boneka.
Satu hari bertemu dan membuat semuanya berubah, awalnya aku tak menyukai sosok dalam dunia maya ini, karena dia selalu menghujani mention-an di twitterku dengan pertanyaan-pertanyaan yang bisa dikatakan selalu berulang-ulang setiap jamnya tapi sekarang aku sedikit memandanginya dengan pandangan berbeda, entah senyumnya yang begitu manis, atau karena tatapannya yang membuat jantungku kehilangan normal detak, atau pun karena perhatiannya yang membuat aku sedikit nyaman dengan dirinya, aku tidak tau.
Boneka yang cukup besar sekarang menghiasi tempat tidurku yang setiap malamku peluk tanpa alasan, padahal guling-guling yang seukuran tubuhku cukup empuk jika kupeluk. Boneka ini kuberi nama mr. poo, cukup simple kenapa nama ini yang kuberikan kepada panda yang menggigit bambu di mulutnya ini. Nama ini keluar saja di benakku, nama ini berasal dari sebuah nama barber shop yang cukup digemari para pria beranjak remaja, remaja dewasa, dan pria dewasa. Sosok maya yang sekarang nyata ini sebelum kami bertemu dan jalan-jalan ala anak muda biasanya, dia menyempatkan diri untuk merapikan sedikit potongan rambutnya di barber shop itu.
Seminggu berlalu setelah dia merantau kembali ke tempat dia kuliah. Aku merasa semakin dekat, aku mulai merindukannya. Komunikasi tanpa putus, dari mulai hal apapun itu, semua obrolan. Obrolan ringan maupun berat, obrolan serius dan bercanda, obrolan pribadi ataupun biasa. Aku sedikit memahaminya. Dan mulai menyirami bibit yang dia tanamkan saat ia pulang.
Ultahku yang ke 19 tahun, pagi dengan penuh hambatan memulai hari special itu. Saat aku hendak ke kampus ban motor pecah berkali-kali, tapi aku tetap tersenyum karena dia memberikan ucapan dan membuat personal message (pm), simple tapi itu berarti untukku.
Keasyikan yang kurasakan saat pagi, siang dan sore pun seketika hancur, pukul 18.00 wib. Tanpa hujan dari langit, tanpa angin yang berhembus sepoi ataupun badai, dan tanpa ada gemuruh berkeliaran di langit. Dia memberiku kata yang sedikit amat pahit dan sontak aku pun menghilang darinya.
Isakan deras yang kulakukan di hadapan sahabat kampusku. Membuatku sedikit lega. Mereka mencoba memahamiku dan memarahi keputusan yang pernah kubuat dahulu. Mereka membuka pikiranku, untuk berpikir lebih kedepan, ini adalah salah satu dari rasa dunia yang harus kita cicipi, ini pesan mereka.
Kondisiku pun melemah, aku tak kuat menahan rasa sakit hidungku saat makan siang bersama mereka sahabat-sahabatku. Tak sempat aku berlari ke toliet untuk menyembunyikan apa yang terjadi dengan kondisiku saat itu. Darah pun keluar dari hidungku tanpa kusadari, saat aku tertawa sambil menahan rasa sakitku, yang selalu ku remehkan. Mereka langsung terdiam dan aku langsung menyerobot tisu-tisu makan di hadapanku, dengan tarikan nafas yang sangat pedih, aku tetap berusaha untuk bernafas pelan, agar darah yang keluar ini tidak terhirup dan masuk ke paru-paruku. Aku akhirnya harus jujur dengan keadaanku, soal kanker yang bersarang di hidungku. Tapi salah satu dari mereka heran. Jika kalau aku adalah salah satu penderita kanker, mengapa tidak ada pengaruh fisik seperti berat badan turun drastis atau sering pingsan mendadak ataupun mimisan yang tak terlalu sering terjadi padaku, mengapa aku tidak meminum obat-obatan yang begitu banyak.
Aku menjelaskan dengan perlahan kepada mereka yang berada dis
Selasa, 07 April 2015
KALAU GUE SINGLE MASALAH BUAT LO?
KALAU GUE SINGLE MASALAH BUAT LO?
Karya Tyas Yolanda
Karya Tyas Yolanda
Seperti biasanya setiap minggu pagi Nanda menghabiskan weekend dgn menonton dvd dirumah sambil mencomot donat-donat kecil rasa coklat dikamar tercintanya. Nanda lebih suka menghabiskan weekend dirumah ketimbang jalan-jalan ke mall bersama teman-temannya, nonton bioskop atau kencan sana-sini. Bagi Nanda tugas seorang pelajar adalah belajar, bukan cari pacar.
Mungkin Nanda bukan gadis yang famous disekolahnya. Nanda lebih suka mengahbiskan waktu istirahat di perpustakaan atau TIK room untuk bermain game online atau sekedar update sosial media. Walaupun jarang hangout seperti teman-temannya, Nanda termasuk orang yg tidak bisa dikatakan ketinggalan jaman karena, wawasan super luas.
" Lo nggak dateng Nan di pestanya Rama? ," Tina duduk disebelah Nanda yg sedang asyik membaca novel terbaru karya Esti kinasih. Tina sahabat terbaik Nanda sejak SMP, anaknya manis, lucu, baik, pintar dan satu lagi super bawel tapi, Nanda tetap nyaman berteman dgn Tina sampai detik ini.
" Males ah, mending bobo dirumah. " Jawab Nanda ringan sambil menutup novelnya.
" What? gue nggak habis pikir kenapa sih lo nggak bisa nyenengin hati bentar aja. Ngandang mulu ! "Plis deh nggak usah bawel Tintin, suka-suka gue kenapa. Kalau elo mau dateng ya dateng aja, beres kan. " Nanda meninggalkan Tina yang masih dongkol.
" Tuh anak diciptain didunia ini buat apa sih? buat ngandang dirumah doang kali ya, aneh. " Tina pun berlari mengejar Nanda yg sudah hilang entah kemana.
![]() |
Kalau GUE SINGLE masalah buat LO ? |
Panas nya benar-benar stadium akhir. Kalau bukan karena alasan yang logis Nanda tdk akan mungkin mau menunggu Tina. Padahal niatnya setelah pulang sekolah ini Nanda mau neraktir Tina makan mie ayam tapi Tina katanya sedang ada janji dgn Joni, pacar Tina.
Nanda mendengar suara aneh, seperti langkah kaki seseorg. Belum sempat Nanda membalik tubuh untuk melihat siapa orang itu, tangan seseorg sudah membekap mulutnya dan membuat Nanda pingsan.
" Elo apa-apaan sih Tintin, nggak lucu tahu! "
Ternyata Tina dan Joni sengaja menyandra Nanda dikamar Tina sore ini. Tina dan Joni ingin membawa Nanda ke Pesta ulang tahun Rama.
" Udah ya nanda sayang, gue sama Joni lagi ngidam nih mau bawa elo ke pestanya Rama. Stand by aja disitu, gue yang bakal dandanin elo. "
Nanda hanya pasrah saat Tina memoleskan sedikit foundation, bedak, eyes shadow, dan segala tetek bnengek make up ke wajahnya. Sumpah demi apapun Nanda sangat tersiksa dengan make up di wajahnya. Kalau saja Tian dan Joni tidak membekap mulut dan mengikat tangannya mungkin Nanda sudah memberontak, menampar Tina dan Joni lalu lari sekencang-kencangnya.
" Hai Nan, elo cantik banget tapi kenapa dibekap gitu? " Darma yang sedang berdiri didepan pintu masuk kagum dgn penampilan Nanda.
" Iya nih Darma, Nanda nakal kalau enggak dibekap sama diikat bisa lari. " Tina dan Joni tersenyum sambil berlalu meninggalkan Darma.
" Ini Nanda permata? " Rama menghampiri Nanda yang sedang asyik dengan salad buahnya.
" Iya, emang kenapa? "
" Tumben elo mau dateng ke acara beginian, so makasih ya Nan elo dateng ke pesta gue, " Rama tersenyum manis ke arah Nanda. Nanda hanya mangut-mangut lalu pergi meninggalkan Rama tanpa sepatah katapun.
Semenjak kedatangan Nanda ke pesta Rama banyak cowok yang diam-diam sering mengamati Nanda. Mereka seakan-akan terkena magnet Nanda yang ternyata baru disadari para cowok-cowok itu.
" Mereka ngapain sih ngeliatin gue kayak gitu Tin? " Nanda sedikit risih dgn pandangan anak kelas sebelahnya yang sejak tadi memperhatikan Nanda.
" Nanda mereka itu kagum sama elo, maybe diantara mereka mungkin juga suka elo. "
" Eh gila ya, pada rabun gitu mata mereka. Apa coba yang disuka dari gue, ngaco deh elo tuh tin! " Nanda tertawa lalu kembali fokus dengan komik Conannya.
" Wo elo itu dibilangin malah gue dibilang ngaco. Terserah elo deh Nan. "
Rama menurunkan kaca mobilnya dan mengamati Nanda yang sedang asyik mengantre donat ditoko roti. Rama mengamati Nanda yang dgn santainya mengantre donat dikasir sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya.
Rama segera menutup kaca mobil nya saat Nanda keluar dari toko. Rama mengikuti laju motor Nanda yang mengarah ke taman pinggir kota. Rama semakin penasaran saat menguntit Nanda dari belakang. Nanda terus berjalan menyusuri jalan setapak menuju sbuah gubuk kecil yang indah dengan dihiasi mawar putih.
Rama memandang Nanda dibalik pohon Mangga yang tdk jauh dari gubuk itu.
Nanda membuka kantong yang berisi donat lalu mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya.
" Itu anak ngapain disini coba? " Rama semakin penasaran. Rama kaget minta ampun saat tiba-tiba Tina muncul dari belakang tubuhnya.
" Hayo! ngikutin Nanda ya, eciee suka Nanda ya Ram? " Rama membungkam mulut Tina rapat-rapat karena suara Tina bisa membuyarkan semua mata-matanya.Rama tahu semua tentang Nanda. Salah satunya tentang prinsip Nanda yang tidak mempunyai pacar sebelum kuliah. Rama sangat menghargai prinsip Nanda, Nanda memang berbeda dari gadis-gadis lainnya. Dia dewasa namun ternyata Nanda juga sangat manja terhadap mamanya. Nanda tak punya waktu untuk memikirkan cowok mana yg pantas untuknya, karena Nanda lebih syka dgn dunianya tanpa cowok manapun.
Baginya " Single itu prinsip. Bukan berarti gue gak bisa punya cowok. "
Nanda mondar-mandir didepan ruang sekretariat kampusnya. Keringat dingin membasahi tubuhnya, sejak satu jam yg lalu Nanda menunggu dosen pembimbingnya keluar sambil membawa kertas berisi " Beasiswa " untuk dirinya.
" Tuhan-tuhan bantu aku, aku ingin sekali beasiswa itu. " Nanda terus mondar mandir tanpa sengaja dia menbrak seorang laki-laki yg sedang membawa setumpukkan buku.
" Aduh! lain kali kalau jalan lihat-lihat dong! "
Nanda terkejut saat tahu bahwa laki-laki itu adalah Rama.
" Rama? "
" Nanda? " Rama meletakkan buku-bukunya dikursi. Rama dan Nanda pun duduk dikursi tunggu sambil bicara panjang lebar.Rama datang ke rumah Nanda malam ini. Rama sengaja datang tanpa memberitahu Nanda karena dia ingin memberi surprise di hari ulang tahun Nanda hari ini.
" Oh nak Rama silahkan duduk, tante panggilkan Nanda ya, " Rama menunggu diruang tamu sambil mengeluarkan sekotak donat favorit Nanda.
" Elo kesini nggak bilang gue dulu, ada apa Ram? " Nanda duduk disebalah Rama dan tanpa babibu segera membuka kotak donat yg dibawa Rama.
" Elo ya, bilang makasih dulu kek, apa kek. " Nanda tersenyum lebar sambil mencomot donatnya
" Gue mau bilang sesuatu Nan, tapi elo jangan marah ya? " Nanda mangut-mangut.
" Gue sayang sama lo, gue nggak tahu ini perasaan udah berapa lama nginep dihati gue sejak SMA. Gue tahu elo lebih suka single tapi .. " belum selesai Rama bicara Nanda sudah menyuapkan paksa donat ke mulut Rama.
" Elo telen deh itu donat, gue mau bikin minum dulu. "
Nanda pergi meninggalkan Rama yg masih terdiam tak mengerti.
Lalu beberapa langkah kemudian Nanda berbalik kearah Rama lagi dan mengigit sebagian donat dimulut Rama dgn mulutnya, sambil mencium pipi Rama.
Rama hanya tertawa menyaksikan kelakuan aneh Nanda. Namun dia begitu senang dan begitu bahagia.
Nanda mendengar suara aneh, seperti langkah kaki seseorg. Belum sempat Nanda membalik tubuh untuk melihat siapa orang itu, tangan seseorg sudah membekap mulutnya dan membuat Nanda pingsan.
" Elo apa-apaan sih Tintin, nggak lucu tahu! "
Ternyata Tina dan Joni sengaja menyandra Nanda dikamar Tina sore ini. Tina dan Joni ingin membawa Nanda ke Pesta ulang tahun Rama.
" Udah ya nanda sayang, gue sama Joni lagi ngidam nih mau bawa elo ke pestanya Rama. Stand by aja disitu, gue yang bakal dandanin elo. "
Nanda hanya pasrah saat Tina memoleskan sedikit foundation, bedak, eyes shadow, dan segala tetek bnengek make up ke wajahnya. Sumpah demi apapun Nanda sangat tersiksa dengan make up di wajahnya. Kalau saja Tian dan Joni tidak membekap mulut dan mengikat tangannya mungkin Nanda sudah memberontak, menampar Tina dan Joni lalu lari sekencang-kencangnya.
" Hai Nan, elo cantik banget tapi kenapa dibekap gitu? " Darma yang sedang berdiri didepan pintu masuk kagum dgn penampilan Nanda.
" Iya nih Darma, Nanda nakal kalau enggak dibekap sama diikat bisa lari. " Tina dan Joni tersenyum sambil berlalu meninggalkan Darma.
" Ini Nanda permata? " Rama menghampiri Nanda yang sedang asyik dengan salad buahnya.
" Iya, emang kenapa? "
" Tumben elo mau dateng ke acara beginian, so makasih ya Nan elo dateng ke pesta gue, " Rama tersenyum manis ke arah Nanda. Nanda hanya mangut-mangut lalu pergi meninggalkan Rama tanpa sepatah katapun.
Semenjak kedatangan Nanda ke pesta Rama banyak cowok yang diam-diam sering mengamati Nanda. Mereka seakan-akan terkena magnet Nanda yang ternyata baru disadari para cowok-cowok itu.
" Mereka ngapain sih ngeliatin gue kayak gitu Tin? " Nanda sedikit risih dgn pandangan anak kelas sebelahnya yang sejak tadi memperhatikan Nanda.
" Nanda mereka itu kagum sama elo, maybe diantara mereka mungkin juga suka elo. "
" Eh gila ya, pada rabun gitu mata mereka. Apa coba yang disuka dari gue, ngaco deh elo tuh tin! " Nanda tertawa lalu kembali fokus dengan komik Conannya.
" Wo elo itu dibilangin malah gue dibilang ngaco. Terserah elo deh Nan. "
Rama menurunkan kaca mobilnya dan mengamati Nanda yang sedang asyik mengantre donat ditoko roti. Rama mengamati Nanda yang dgn santainya mengantre donat dikasir sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya.
Rama segera menutup kaca mobil nya saat Nanda keluar dari toko. Rama mengikuti laju motor Nanda yang mengarah ke taman pinggir kota. Rama semakin penasaran saat menguntit Nanda dari belakang. Nanda terus berjalan menyusuri jalan setapak menuju sbuah gubuk kecil yang indah dengan dihiasi mawar putih.
Rama memandang Nanda dibalik pohon Mangga yang tdk jauh dari gubuk itu.
Nanda membuka kantong yang berisi donat lalu mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya.
" Itu anak ngapain disini coba? " Rama semakin penasaran. Rama kaget minta ampun saat tiba-tiba Tina muncul dari belakang tubuhnya.
" Hayo! ngikutin Nanda ya, eciee suka Nanda ya Ram? " Rama membungkam mulut Tina rapat-rapat karena suara Tina bisa membuyarkan semua mata-matanya.Rama tahu semua tentang Nanda. Salah satunya tentang prinsip Nanda yang tidak mempunyai pacar sebelum kuliah. Rama sangat menghargai prinsip Nanda, Nanda memang berbeda dari gadis-gadis lainnya. Dia dewasa namun ternyata Nanda juga sangat manja terhadap mamanya. Nanda tak punya waktu untuk memikirkan cowok mana yg pantas untuknya, karena Nanda lebih syka dgn dunianya tanpa cowok manapun.
Baginya " Single itu prinsip. Bukan berarti gue gak bisa punya cowok. "
Nanda mondar-mandir didepan ruang sekretariat kampusnya. Keringat dingin membasahi tubuhnya, sejak satu jam yg lalu Nanda menunggu dosen pembimbingnya keluar sambil membawa kertas berisi " Beasiswa " untuk dirinya.
" Tuhan-tuhan bantu aku, aku ingin sekali beasiswa itu. " Nanda terus mondar mandir tanpa sengaja dia menbrak seorang laki-laki yg sedang membawa setumpukkan buku.
" Aduh! lain kali kalau jalan lihat-lihat dong! "
Nanda terkejut saat tahu bahwa laki-laki itu adalah Rama.
" Rama? "
" Nanda? " Rama meletakkan buku-bukunya dikursi. Rama dan Nanda pun duduk dikursi tunggu sambil bicara panjang lebar.Rama datang ke rumah Nanda malam ini. Rama sengaja datang tanpa memberitahu Nanda karena dia ingin memberi surprise di hari ulang tahun Nanda hari ini.
" Oh nak Rama silahkan duduk, tante panggilkan Nanda ya, " Rama menunggu diruang tamu sambil mengeluarkan sekotak donat favorit Nanda.
" Elo kesini nggak bilang gue dulu, ada apa Ram? " Nanda duduk disebalah Rama dan tanpa babibu segera membuka kotak donat yg dibawa Rama.
" Elo ya, bilang makasih dulu kek, apa kek. " Nanda tersenyum lebar sambil mencomot donatnya
" Gue mau bilang sesuatu Nan, tapi elo jangan marah ya? " Nanda mangut-mangut.
" Gue sayang sama lo, gue nggak tahu ini perasaan udah berapa lama nginep dihati gue sejak SMA. Gue tahu elo lebih suka single tapi .. " belum selesai Rama bicara Nanda sudah menyuapkan paksa donat ke mulut Rama.
" Elo telen deh itu donat, gue mau bikin minum dulu. "
Nanda pergi meninggalkan Rama yg masih terdiam tak mengerti.
Lalu beberapa langkah kemudian Nanda berbalik kearah Rama lagi dan mengigit sebagian donat dimulut Rama dgn mulutnya, sambil mencium pipi Rama.
Rama hanya tertawa menyaksikan kelakuan aneh Nanda. Namun dia begitu senang dan begitu bahagia.
resep membuat donat lembut dengan mudah

Sumber : http://bunda-lita.blogspot.com/2014/05/resep-cara-membuat-donat-lembut-dengan-mudah.html
Mohon untuk sobat yang copy paste artikel ini untuk mencantumkan link sumber ,thanks!!..
Resep Cara Membuat Donat Sederhana Dan Praktis Bahan : - Tepung terigu sebanyak 1/2 kg - Gula sendok pasir sebanyak 4 Sdm - Mentega sebanyak 3 Sdm - Ragi instan sebanyak 11 gram atau 1/2 bungkus - Air sebanyak 200 cc - Susu bubuk dan kental
Langganan:
Postingan (Atom)